Minggu, 20 Juni 2010

Tokoh Idolaku


Mohammad Hatta

Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.
Nama yang diberikan oleh orangtuanya ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.


Latar belakang dan pendidikan

Hatta lahir dari keluarga ulama Minangkabau, Sumatera Barat. Ia menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi, dan pada tahun 1913-1916 melanjutkan studinya ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang. Saat usia 13 tahun, sebenarnya ia telah lulus ujian masuk ke HBS (setingkat SMA) di Batavia (kini Jakarta), namun ibunya menginginkan Hatta agar tetap di Padang dahulu, mengingat usianya yang masih muda. Akhirnya Bung Hatta melanjutkan studi ke MULO di Padang. Baru pada tahun 1919 ia pergi ke Batavia untuk studi di Sekolah Tinggi Dagang "Prins Hendrik School". Ia menyelesaikan studinya dengan hasil sangat baik, dan pada tahun 1921, Bung Hatta pergi ke Rotterdam, Belanda untuk belajar ilmu perdagangan/bisnis di Nederland Handelshogeschool (bahasa inggris: Rotterdam School of Commerce, kini menjadi Universitas Erasmus). Di Belanda, ia kemudian tinggal selama 11 tahun.
Pada tangal 27 November 1956, Bung Hatta memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Pidato pengukuhannya berjudul "Lampau dan Datang".
Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karier sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond Cabang Padang. Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis. Di Batavia, ia juga aktif di Jong Sumatranen Bond Pusat sebagai Bendahara. Ketika di Belanda ia bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah berkembang iklim pergerakan di Indische Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Ernest Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai orang buangan akibat tulisan-tulisan tajam anti-pemerintah mereka di media massa.

Perjuangan

Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karier sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Cabang Padang. Di kota ini Hatta mulai menimbun pengetahuan perihal perkembangan masyarakat dan politik, salah satunya lewat membaca berbagai koran, bukan saja koran terbitan Padang tetapi juga Batavia. Lewat itulah Hatta mengenal pemikiran Tjokroaminoto dalam surat kabar Utusan Hindia, dan Agus Salim dalam Neratja.
Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis. “Aku kagum melihat cara Abdul Moeis berpidato, aku asyik mendengarkan suaranya yang merdu setengah parau, terpesona oleh ayun katanya. Sampai saat itu aku belum pernah mendengarkan pidato yang begitu hebat menarik perhatian dan membakar semangat,” aku Hatta dalam Memoir-nya. Itulah Abdul Moeis: pengarang roman Salah Asuhan; aktivis partai Sarekat Islam; anggota Volksraad; dan pegiat dalam majalah Hindia Sarekat, koran Kaoem Moeda, Neratja, Hindia Baroe, serta Utusan Melayu dan Peroebahan.
Pada usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas ia bertolak ke Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Di sini, Hatta mulai aktif menulis. Karangannya dimuat dalam majalah Jong Sumatera, “Namaku Hindania!” begitulah judulnya. Berkisah perihal janda cantik dan kaya yang terbujuk kawin lagi. Setelah ditinggal mati suaminya, Brahmana dari Hindustan, datanglah musafir dari Barat bernama Wolandia, yang kemudian meminangnya. “Tapi Wolandia terlalu miskin sehingga lebih mencintai hartaku daripada diriku dan menyia-nyiakan anak-anakku,” rutuk Hatta lewat Hindania.
Pemuda Hatta makin tajam pemikirannya karena diasah dengan beragam bacaan, pengalaman sebagai Bendahara JSB Pusat, perbincangan dengan tokoh-tokoh pergerakan asal Minangkabau yang mukim di Batavia, serta diskusi dengan temannya sesama anggota JSB: Bahder Djohan. Saban Sabtu, ia dan Bahder Djohan punya kebiasaan keliling kota. Selama berkeliling kota, mereka bertukar pikiran tentang berbagai hal mengenai tanah air. Pokok soal yang kerap pula mereka perbincangkan ialah perihal memajukan bahasa Melayu. Untuk itu, menurut Bahder Djohan perlu diadakan suatu majalah. Majalah dalam rencana Bahder Djohan itupun sudah ia beri nama Malaya. Antara mereka berdua sempat ada pembagian pekerjaan. Bahder Djohan akan mengutamakan perhatiannya pada persiapan redaksi majalah, sedangkan Hatta pada soal organisasi dan pembiayaan penerbitan. Namun, “Karena berbagai hal cita-cita kami itu tak dapat diteruskan,” kenang Hatta lagi dalam Memoir-nya.
Selama menjabat Bendahara JSB Pusat, Hatta menjalin kerjasama dengan percetakan surat kabar Neratja. Hubungan itu terus berlanjut meski Hatta berada di Rotterdam, ia dipercaya sebagai koresponden. Suatu ketika pada medio tahun 1922, terjadi peristiwa yang mengemparkan Eropa, Turki yang dipandang sebagai kerajaan yang sedang runtuh (the sick man of Europe) memukul mundur tentara Yunani yang dijagokan oleh Inggris. Rentetan peristiwa itu Hatta pantau lalu ia tulis menjadi serial tulisan untuk Neratja di Batavia. Serial tulisan Hatta itu menyedot perhatian khalayak pembaca, bahkan banyak surat kabar di tanah air yang mengutip tulisan-tulisan Hatta.
Perangko Satu Abad Bung Hatta diterbitkan oleh PT Pos Indonesia tahun 2002
Hatta mulai menetap di Belanda semenjak September 1921. Ia segera bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah tersedia iklim pergerakan di Indische Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai eksterniran akibat kritik mereka lewat tulisan di koran De Expres. Kondisi itu tercipta, tak lepas karena Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara) menginisiasi penerbitan majalah Hindia Poetra oleh Indische Vereeniging mulai 1916. Hindia Poetra bersemboyan “Ma’moerlah Tanah Hindia! Kekallah Anak-Rakjatnya!” berisi informasi bagi para pelajar asal tanah air perihal kondisi di Nusantara, tak ketinggalan pula tersisip kritik terhadap sikap kolonial Belanda.
Di Indische Vereeniging, pergerakan putra Minangkabau ini tak lagi tersekat oleh ikatan kedaerahan. Sebab Indische Vereeniging berisi aktivis dari beragam latar belakang asal daerah. Lagipula, nama Indische –meski masih bermasalah– sudah mencerminkan kesatuan wilayah, yakni gugusan kepulauan di Nusantara yang secara politis diikat oleh sistem kolonialisme belanda. Dari sanalah mereka semua berasal.
Hatta mengawali karier pergerakannya di Indische Vereeniging pada 1922, lagi-lagi, sebagai Bendahara. Penunjukkan itu berlangsung pada 19 Februari 1922, ketika terjadi pergantian pengurus Indische Vereeniging. Ketua lama dr. Soetomo diganti oleh Hermen Kartawisastra. Momentum suksesi kala itu punya arti penting bagi mereka di masa mendatang, sebab ketika itulah mereka memutuskan untuk mengganti nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging dan kelanjutannya mengganti nama Nederland Indie menjadi Indonesia. Sebuah pilihan nama bangsa yang sarat bermuatan politik. Dalam forum itu pula, salah seorang anggota Indonesische Vereeniging mengatakan bahwa dari sekarang kita mulai membangun Indonesia dan meniadakan Hindia atau Nederland Indie.
Pada tahun 1927, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda, dan di sinilah ia bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal Nehru. Aktivitasnya dalam organisasi ini menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda. Hatta akhirnya dibebaskan, setelah melakukan pidato pembelaannya yang terkenal: Indonesia Free.
Pada tahun 1932 Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan. Belanda kembali menangkap Hatta, bersama Soetan Sjahrir, ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan Februari 1934. Hatta diasingkan ke Digul dan kemudian ke Banda selama 6 tahun.
Pada tahun 1945, Hatta secara aklamasi diangkat sebagai wakil presiden pertama RI, bersama Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah ia dan bung karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena peran tersebut maka keduanya disebut Bapak Proklamator Indonesia.

Kehidupan pribadi

Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal 18 Nopember 1945 di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Bung Hatta sebagai tokoh organisasi dan partai politik

Bung Hatta adalah nama salah seorang dari beribu pahlawan yang pernah memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan Indonesia. Sosok Bung Hatta telah menjadi begitu dekat dengan hati rakyat Indonesia karena perjuangan dan sifatnya yang begitu merakyat. Besarnya peran beliau dalam perjuangan negeri ini sehingga ai disebut sebagai salah seorang “The Founding Father’s of Indonesia”.
Berbagai tulisan dan kisah perjuangan Muhammad Hatta telah ditulis dan dibukukan, mulai dari masa kecil, remeja, dewasa dan perjuangan beliau untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Namun ada hal yang rasanya perlu sedikit digali dan dipahami yaitu melihat Bung Hatta sebagai tokoh organisasi dan partai politik, hal ini dikaitkan dengan usaha melihat perkembangan kegiatan politik dan ketokohan politik di dunia politik Indonesia sekarang maka pantas rasanya kita ikut melihat perjuangan dan perjalanan kegiatan politik Bung Hatta.
Setelah perang dunia I berakhir generasi muda Indonesia yang berprestasi makin banyak yang mendapat kesempatan mengenyam pendidikan luar negeri seperti di Belanda, Kairo (Mesir). Hal ini diperkuat dengan diberlakukannya politik balas budi oleh Belanda. Bung Hatta adalah salah seorang pemuda yang beruntung, beliau mendapat kesempatan belajar di Belanda. Kalau kita memperhatikan semangat berorganisasi Bung Hatta, sebenarnya telah tumbuh sewaktu beliau berada di Indonesia. Beliau pernah menjadi ketua Jong Sematera (1918-1921) dan semangat ini makin membara dengan asahan dari kultur pendidikan Belanda / Eropa yang bernafas demokrasi dan keterbukaan.
Keinginan dan semangat berorganisasi Bung Hatta makin terlihat sewaktu beliau mulai aktif di kelompok Indonesische Vereeniging yang merupakan perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang memikirkan dan berusaha memajukan Indonesia, bahkan dalam organisasi ini dinyatakan bahwa tujuan mereka adalah : “ kemerdekaan bagi Indonesia “. Dalam organisasi yang keras dan anti penjajahan ini Bung Hatta makin “tahan banting” karena banyaknya rintangan dan hambatan yang mereka hadapi.
Walau mendapat tekanan, organisasi Indonesische Vereeniging tetap berkembang bahkan Januari 1925 organisasi ini dinyatakan sebagai sebuah organisasi politik yang kemudian dinamai Perhimpunan Indonesia (PI). Dan dalam organisasi ini Bung Hatta bertindak sebagai Pemimpinnya. Keterlibatan Bung Hatta dalam organisasi dan partai poltik bukan hanya di luar negeri tapi sekembalinya dari Belanda beliau juga aktif di PNI (Partai Nasional Indonesia) yang didirikan Soekarno tahun 1927. Dalam organisasi PNI, Bung Hatta menitik beratkan kegiatannya dibidang pendidikan. Beliau melihat bahwa melalui pendidikanlah rakyat akan mampu mencapai kemerdekaan. Karena PNI dinilai sebagai partai yang radikal dan membahayakan bagi kedudukan Belanda, maka banyak tekanan dan upaya untuk mengurangi pengaruhnya pada rakyat. Hal ini dilihat dari propaganda dan profokasi PNI tehadap penduduk untuk mengusakan kemerdekaan. Hingga akhirnya Bunga Karno di tangkap dan demi keamanan organisasi ini membubarkan diri.
Tak lama setetah PNI (Partai Nasional Indonesia) bubar, berdirilah organisasi pengganti yang dinamanakan Partindo (Partai Indonesia). Mereka memiliki sifat organisasi yang radikal dan nyata-nyata menentang Belanda. Hal ini tak di senangi oleh Bung Hatta. Karena tak sependapat dengan Partindo beliau mendirikan PNI Pendidikan (Partai Nasional Indonesia Pendidikan) atau disebut juga PNI Baru. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta bulan Agustus 1932, dan Bung Hatta diangkat sebagai pemimpi. Organisasi ini memperhatikan “ kemajuan pendidikan bagi rakyat Indonesia, menyiapkan dan menganjurkan rakyat dalam bidang kebathinan dan mengorganisasikannya sehingga bisa dijadakan suatu aksi rakyat dengan landasan demokrasi untuk kemerdekaan “.
Organisasi ini berkembang dengan pesat, bayangkan pada kongres I di Bandung 1932 anggotanya baru 2000 orang dan setahun kemudian telah memiliki 65 cabang di Indonesia. Organisasi ini mendapat pengikut dari penduduk desa yang ingin mendapat dan mengenyam pendidikan. Di PNI Pendidikan Bung Hatta bekerjasama dengan Syahrir yang merupakan teman akrabnya sejak di Belanda. Hal ini makin memajukan organisasi ini di dunia pendidikan Indonesia waktu itu. Kemajuan, kegiatan dan aksi dari PNI Pendidikan dilihat Belanda sebagai ancaman baru tehadap kedudukan mereka sebagai penjajah di Indonesia dan mereka pun mengeluarkan beberapa ketetapan ditahun 1933 diantaranya:
  • Polisi diperintahkan bertindak keras terhadap rapat-rapat PNI Pendidikan.
  • 27 Juni 1933, pegawai negeri dilarang menjadi anggota PNI Pendidikan.
  • 1 Agustus 1933, diadakan pelarangan rapat-rapat PNI Pendidikan di seluruh Indonesia.
Akhirnya ditahun 1934 Partai Nasional Indonesia Pendidikan dinyatakan Pemerintahan Kolonial Belanda di bubarkan dan dilarang keras bersama beberapa organisasi lain yang dianggap membahayakan seperti : Partindo dan PSII. Ide-ide PNI Pendidikan yang dituangkan dalam surat kabar ikut di hancurkan dan surat kabar yang menerbitkan ikut di bredel. Namun secara keorganisasian, Hatta sebagai pemimpin tak mau menyatakan organisasinya telah bubar. Ia tetap aktif dan berjuang untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Soekarno yang aktif di Partindo dibuang ke Flores diikuti dengan pengasingan Hatta dan Syahrir. Walau para pemimpin di asingkan namun para pengikut mereka tetap konsisten melanjutkan perjuangan partai. PNI Pendidikan tetap memberikan kursus-kursus, pelatihan-pelatuhan baik melalui tulisan maupun dengan kunjungan kerumah-rumah penduduk.
Dalam sidang masalah PNI Pendidikan M.Hatta, Syahrir, Maskun, Burhanuddin ,Bondan dan Murwoto dinyatakan bersalah dan dibuang ke Boven Digul (Papua). Demi harapan terciptanya ketenangan di daerah jajahan. Walau telah mendapat hambatan yang begitu besar namun perjuangan Hatta tak hanya sampai disitu, beliau terus berjuang dan salah satu hasil perjuangan Hatta dan para pahlawan lain tersebut adalah kemerdekaan yang telah kita raih dan kita rasakan sekarang.
Sebagai tulisan singkat mengenai sejarah ketokohan Muhammad Hatta di organisasi dan partai politik yang pernah beliau geluti, kita haruslah dapat mengambil pelajaran dari hal ini. Karena sejarah tak berarti apa-apa bila kita tak mampu mengambil manfaat dan nilai-nilai positif didalamnya. Dari kehidupan Hatta di dunia politik kita bisa melihat bahwa : Munculnya seorang tokoh penting dan memiliki jiwa patriot yang tangguh dan memikirkan kehidupan orang banyak serta memajukan bangsa dan negara “bukan hanya muncul dalam satu malam” atau bukanlah tokoh kambuhan yang muncul begitu saja, dan bukanlah sosok yang mengambil kesempatan untuk tampil sebagai pahlawan dan sosok pemerhati masyarakat. Tapi tokoh yang dapat kita jadikan contoh dan panutan dalam organisasi, partai, dan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesunguhnya adalah seorang sosok yang lahir dan tumbuh dalam lingkungan masyarakat, ia terlatih untuk mampu memahami keinginan dan cita-cita masyarakat, serta bertindak dengan menggunakan ilmu dan iman.
Seiring dengan meruaknya wacana demokrasi, terutama di era reformasi kita bisa melihat bahwa di Indonesia berkembang berbagai partai baru yang jumlahnya telah puluhan. Dalam kenyataanya memunculkan nama-nama baru sebagai tokoh, elit partai, elit politik yang berpengaruh di berbagai partai tersebut. Ada juga tokoh politik yang merupakan wajah-wajah lama yang konsisten di partainya atau beralih membentuk partai baru. Apakah mereka sudah pantas dikatakan sebagai tokoh, elite politik / elite partai?. Sebagai salah satu sosok tokoh ideal, dengan mencontoh ketokohan Bung Hatta kita harus mampu melihat berapa persen diantara tokoh-tokoh, orang-orang penting, elite politik / elite partai di Indonesia sekarang yang telah memperhatikan kehidupan masyarakat, berapa persen diantara mereka yang sudah melakukan usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat Indonesia baik di bidang ekonomi, pendidikan, politik dan lain-lain.
Dalam kenyataannya, kebanyakan kita melihat tokoh politik, elite politik dan tokoh-tokoh partai di Indonesia dewasa ini kurang memperhatikan kehidupan dan kemajuan masyarakat. Mereka hanya mengambil simpati masyarakat disaat-saat mereka membutuhkan suara dan partisipasi penduduk, seperti saat-saat akan diadakannnya pemilihan umum (nasional), saat diadakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada), setelah kegiatan itu berlangsung mereka mulai meninggalkan dan melupakan masyarakat. Namun ada beberapa partai dan tokoh yang sering terlihat dalam berbagai kegiatan social dan memperhatikan masyarakat.
Apakah kita masih menganggap bahwa seorang penjahat, pemaling (koruptor) yang lolos dari sergapan hukum sebagai tokoh panutan kita di organisasi, partai politik, pemerintahan, atau kehidupan sehari-hari?. Jadi pantaslah kita belajar dari ketokohan Muhammad Hatta dalam kehidupan politiknya yang selalu bertindak demi kesejahteraan dan kemajuan rakyat Indonesia.

Perpustakaan

Perpustakaan Bung Hatta memiliki lebih dari 8.000 buku, terdiri dari Sejarah, Budaya, Politik, Bahasa dan lain-lain. Hal inilah yang turut menyumbang kemampuan Beliau dalam berdiplomasi utnuk memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia

Bacaan rujukan

  • Deliar Noer. 1990. Mohammad Hatta, Biografi Politik. Jakarta: LP3ES.
  • Greta O. Wilson (ed.). 1978. Regents, reformers, and revolutionaries: Indonesian Voices of Colonial Days. Asian Studies at Hawaii, no 21. The University Press of Hawaii.
  • George McTurnan Kahin. 1952. Nationalism and Revolution in Indonesia. Cornell University Press.

Minggu, 13 Juni 2010

Pemenang MTV Movie Award 2010.

Berita terhangat datang dari kancah luar negeri tepatnya penghargaan film terbaik dunia. MTV Movie Awards kembali digelar pada 6 Juni 2010 di Gibson Amphitheater, California, Amerika Serikat. Sekuel ‘Twilight’, ‘New Moon’ pun sudah memborong tiga penghargaan di ajang itu.


 
MTV Movie Award 2010

Seperti dilansir dari situs resmi MTV, untuk kedua kalinya, lewat perannya sebagai Bella Swan, aktris Kristen Stewart berhasil meraih penghargaan Penampilan Perempuan Terbaik. Kali ini, ia mengungguli Amanda Seyfried, Emma Watson, Sandra Bullock dan Zoe Saldana.
Sementara, pemeran Edward Cullen, aktor Robert Pattinson juga sukses membawa pulang penghargaan Penampilan Pria Terbaik. Di nominasi tersebut, ia bersaing dengan Channing Tatum, Daniel Radcliffe, Zac Efron dan lawan mainnya di ‘New Moon’, Taylor Lautner.
Kristen Stewart dan Robert Pattinson juga kembali meraih penghargaan Ciuman Terbaik. Ciuman mereka terbukti lebih hot ketimbang ciuman yang dilakoni Taylor Swift  dan Taylor Lautner di ‘Valentine’s Day’,Sandra Bullock dan Ryan Reynolds di ‘The Proposal’, dan ciuman ala lesbian Kristen Stewart dan Dakota Fanning di ‘The Runaways’.
Tahun ini, MTV Generation Award pun diraih oleh aktris Sandra Bullock. Bintang ‘The Blind Side’ itu pun berhasil menjadi aktris pertama yang berhasil mendapat penghargaan itu. Sebelumnya, MTV Generation Award jatuh kepada Ben Stiller, Jim Carrey, Tom Cruise dan Adam Sandler.

Pemenang MTV Movie Award 2010 :

Best Movie
• The Twilight Saga’s New Moon

Best Female Performance
• Kristen Stewart (The Twilight Saga’s New Moon)

Best Male Performance
• Robert Pattinson (The Twilight Saga’s New Moon)

Best Breakout Star
• Anna Kendrick (Up in the Air)

Best Comedic Performance
• Zach Galifianakis (The Hangover)

Best Villain
• Tom Felton (Harry Potter and the Half-Blood Prince)

Best Fight
• Beyonce Knowles vs. Ali Larter (Obsessed) BEST KISS
• Kristen Stewart and Robert Pattinson (The Twilight Saga’s New Moon)

Best WTF Moment
• Ken Jeong (The Hangover, Naked Trunk Surprise)

Global Superstar
• Robert Pattinson

Best Scared As-Shoot Performance
• Amanda Seyfried (Jennifer’s Body)

Biggest Baddast Star
• Rain

Incoming search terms for the article:

Jumat, 04 Juni 2010

Pendiri Hogwarts

Godric Gryffindor

Karakter Harry Potter
Godricgryffindorcard.gif
Godric Gryffindor
Jenis kelamin Laki-laki
Asrama Pendiri Gryffindor
Aliansi Hogwarts
Pemunculan pertama Disebutkan pada Harry Potter dan Kamar Rahasia
Godric Gryffindor di situs J. K. Rowling sebagai Penyihir bulan Juli 2007. Perhatikan pedang yang dipegangnya.
Godric Gryffindor adalah pendiri asrama Gryffindor dalam cerita serial Harry Potter, dimana ia bersama 3 rekannya yang lain mendirikan sekolah sihir Hogwarts. Peninggalan Gryffindor adalah pedang berhiaskan rubi yang dibuat oleh goblin dan Topi Seleksi. Kedua benda ini memiliki keunikan tersendiri, dimana bila seseorang yang bersifat seperti Gryffindor memerlukannya, pedang akan keluar dari topi. Pedang ini digunakan oleh Harry Potter untuk membunuh basilisk di Harry Potter dan Kamar Rahasia serta oleh Neville untuk membunuh Nagini (ular sekaligus Horcrux Voldemort di tahun ke-7.
Gryffindor dikatakan memiliki keberanian yang terpuji, kebulatan tekad dan kekuatan hati di atas semua kualitas. Oleh karena itu, ia memilih siswa untuk asramanya berdasarkan dari keberaniannya. Ia juga mendukung agar Hogwarts menerima penyihir kelahiran Muggle.
Gryffindor ditampilkan sebagai "Penyihir Bulan ini" untuk Juli 2007 di situs J.K. Rowling, dimana profil yang ditulis adalah:
"One of the four famous Founders of Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, Godric Gryffindor was the most accomplished dueller of his time, an enlightened fighter against Muggle-discrimination and the first owner of the celebrated Sorting Hat."[1]
Nama Godric merupakan bentuk dari Anglo-Saxon, dan memiliki beberapa arti, seperti, "Ia yang berkuasa dengan Tuhan" atau "Ia yang berkuasa dengan baik."[2]
Gryffindor dan asramanya ditandakan dengan seekor Singa Emas dengan latar belakang merah. Pada awalnya ia merupakan sahabat baik Salazar Slytherin, tetapi persahabatan itu terputus, walaupun belum pernah dinyatakan, tetapi bisa jadi perbedaan pandangan terhadap penyihir kelahiran Muggle yang menjadi alasan mereka berpisah.
Teori umum dikalangan penggemar Harry Potter adalah baik Harry Potter ataupun Albus Dumbledore bisa jadi keturunan Gryffindor, dimana keduanya berasal dari asrama Gryffindor dan dipasang sebagai musuh alami Voldemort, keturunan Slytherin; akan tetapi, tidak ada satu bukupun yang menjelaskan hal tersebut.

Helga Hufflepuff

Karakter Harry Potter
Hhufflepuffcard.gif
Helga Hufflepuff
Jenis kelamin Perempuan
Asrama Pendiri Hufflepuff
Aliansi Hogwarts
Pemunculan pertama Disebutkan di Harry Potter dan Kamar Rahasia
Helga Hufflepuff di situs J. K. Rowling sebagai Penyihir Bulan Mei 2007. Perhatikan cangkir yang dipegangnya.
Helga Hufflepuff adalah salah satu dari empat pendiri Hogwarts, dan mendirikan asrama Hufflepuff di cerita serial Harry Potter. Dia lahir dari sebuah desa yang luas. Dia merupakan orang yang loyal, jujur, fairplay, dan pekerja keras. Murid-murid yang berada di asrama Hufflepuff setidaknya menunjukkan salah satu sifat dari seorang Helga Hufflepuff. Almarhum Cedric Diggory yang merupakan salah satu kontestan Piala Triwizard, memiliki keempat sifat dari Helga.
Dia biasanya dipanggil “Good Hufflepuff” or "Sweet Hufflepuff" oleh Topi Seleksi. Sepertinya hampir tidak ada syarat besar untuk masuk ke asrama Hufflepuff, meski pernah dikatakan di tahun ke 5 pernah dinyatakan bahwa dia memilih orang yang masuk asrama Hufflepuff adalah pekerja keras. Dan juga ia pernah berkata "Pekerja keras pasti akan mendapatkan hasil dan pengakuan yang setimpal sesuai dengan kerja kerasnya. Menurut Topi Seleksi, dia juga pernah menyatakan bahwa semua ia ajari dengan hal yang sama, dengan kerja keras, kerjasama, dan kemampuan terbaik. Ini membedakan dia dari Pendiri Hogwarts lainnya, karena dirinya adalah seorang egalitarian.
Hufflepuff pernah menjadi "Wizard of the Month" saat Mei 2007 di website J.K.Rowling, dimana J.K. mengatakan: "One of the four celebrated Founders of Hogwarts, Hufflepuff was particularly famous for her dexterity at food-related Charms. Many recipes traditionally served at Hogwarts feasts originated with Hufflepuff."[3]
Her famous wizard card, which was written by Rowling, describes her as having “brought people from different walks of life together to help build Hogwarts,” and being “loved for her charming ways.” Both the famous wizard card and the picture on Rowling's website depict her as a rather corpulent woman with red hair.
Dia saat itu juga pernah menjadi sahabat Rowena Ravenclaw; Topi Seleksi, bagaimanapun, mengatakan persahabatan mereka hancur.
One relic of Hufflepuff, a small golden cup, had been passed down to her distant descendant, Hepzibah Smith. "Miss Hepzibah" said the cup was supposed to have some magical powers, many of which she had not tested.[HP6] The cup fell into the hands of Lord Voldemort, who transformed it into a Horcrux. The cup was destroyed by Hermione Granger with a basilisk fang that she and Ron Weasley recovered from the Chamber of Secrets.
The name Helga is of Scandinavian origin, meaning "Holy".[4]
Hufflepuff and her house are symbolised by a black badger on yellow.-->

Rowena Ravenclaw

Karakter Harry Potter
Ravenclaw.gif
Rowena Ravenclaw
Jenis kelamin Perempuan
Asrama Pendiri Ravenclaw
Aliansi Hogwarts
Pemunculan pertama Disebutkan di Harry Potter dan Kamar Rahasia
Rowena Ravenclaw di situs J. K. Rowling sebagai Penyihir Bulan Agustus 2007. Perhatikan mahkota yang dipakainya.
"Wit Beyond Measure is Man's Greatest Treasure."

Salazar Slytherin

Karakter Harry Potter
SalazarSlytherincard.gif
Salazar Slytherin
Jenis kelamin Laki-laki
Asrama Pendiri Slytherin
Aliansi Tidak diketahui (sebelumnya Hogwarts)
Pemunculan pertama Disebutkan di Harry Potter dan Kamar Rahasia
Salazar Slytherin di situs J. K. Rowling sebagai Penyihir bulan Juni 2007. Perhatikan medali yang dikenakan di leher.
Salazar Slytherin dijelaskan sebagai "haus kekuasaan" oleh Topi Seleksi, dan datang dari "tanah rawa". Tanah Rawa di bagian timur Inggris adalah kawasan lahan gambut di sekitar Norfolk, Lincolnshire, Cambridgeshire dan wilayah sekitarnya. Walaupun tidak disebutkan secara tepat dari mana Slytherin datang. Slytherin merupakan seorang parselmouth, ahli sihir yang mampu berbicara dengan ular. Asramanya di Hogwarts sering digambarkan dengan ular, dengan warna hijau dan perak.
Seperti Ravenclaw dan Gryffindor, Slytherin memilih dengan hati-hati pelajar yang akan memasuki asramanya. Menurut Albus Dumbledore, mutu pelajar yang disukainya adalah kepintaran, kesungguhan tekad dan keberanian untuk tidak terlalu mengindahkan peraturan, termasuk kemampuan berbicara parseltongue. Dia juga memilih pelajar yang licik, bercita-cita tinggi dan berdarah murni.
Slytherin telah terpilih sebagai "Ahli Sihir Bulanan" pada bulan Juni 2007 di situs J.K. Rowling, yang digambarkan: "Salah seorang dari empat Pendiri Hogwarts yang terkenal, Salazar Slytherin merupakan Parselmouth pertama yang dicatat, Legilimens yang ulung, dan terkenal karena kekuasaan darah murni."[5]
Pembaca diberitahu tentang Slytherin oleh Profesor Binns, pengajar Sejarah Sihir, dalam Harry Potter dan Kamar Rahasia. Dia memjelaskan tentang pendirian sekolah dan perpecahan antara Slytherin dan pendiri yang lain. Sekolah itu didirikan jauh dari para Muggle karena ketika itu manusia biasa takut akan penyihir, dan menyiksa mereka. Dia kemudian menyatakan bahwa Slytherin berharap murid yang boleh masuk ke Hogwarts (ketika itu belum terbagi menjadi asrama; seperti yang dikatakan Topi Seleksi dalam Harry Potter dan Piala Api dan Harry Potter dan Orde Phoenix, Slytherin menggunakan darah murni sebagai kunci pemilihan murid dari awal berdirinya Sekolah itu) — dia menginginkan pengajaran sihir hanya untuk keluarga sihir saja. Dia percaya bahwa kelahiran Muggle tidak boleh dipercayai dan dia tidak mau mengajar murid dari kalangan Muggle.
Menurut legenda kuno, Slytherin membuat sebuah Kamar Rahasia di Hogwarts yang merupakan rumah bagi makhluk ajaib Basilisk. Basiliks merupakan ular yang diyakini oleh Slytherin mampu diatur oleh keturunannya yang dapat berbicara parselmouth. Slytherin sengaja meninggalkan ular tersebut untuk membasmi semua kelahiran Muggle di sekolah sihir Hogwarts. Ini dilakukannya selepas pertengkaran antara empat pendiri sekolah terjadi (dijelaskan oleh Topi Seleksi dalam Orde Phoenix) dan menyebabkan Slytherin pergi dari Hogwarts. Keturunan Slytherin terakhir yang diketahui, Tom Marvolo Riddle, menemukan Kamar Rahasia tersebut dan melepaskan Basilisk yang kemudian menyebabkan kematian seorang murid (Myrtle Merana). Penemuan ruangan tersebut oleh Harry Potter membuktikan adanya Kamar Rahasia tersebut.
Slytherin memiliki sebuah locket yang dihiasi huruf "S", yang menjadi warisan peninggalan yang dimiliki keturunannya yang terakhir, Keluarga Gaunts. Locket tersebut dijual kepada Caractacus Burke oleh Merope Gaunt, kemudian dibeli oleh Hepzibah Smith, dan dicuri Voldemort. Voldemort mengubah loket tersebut menjadi Horcrux lalu menyembunyikannya ke dalam gua yang pernah disinggahinya ketika ia muda. Locket tersebut kemudian dicuri oleh Regulus Black. Regulus Black, dengan bantuan peri rumah Kreacher, mengambil locket tersebut. Kemudian Kreacher diperintahkan pulang ke rumah kediaman Black di London dan menyembunyikan locket tersebut. Locket tersebut kemudian dicuri oleh Mundungus Fletcher, hingga kemudian dijual dan jatuh ke tangan seorang penyihir Kementerian Sihir yaitu Dolores Umbridge, yang kemudian mengklaim locket tersebut sebagai warisan keluarganya. Locket tersebut kemudian diambil oleh Harry Potter, dan kemudian dimusnahkan oleh Ron Weasley dengan pedang perak kepunyaan Godric Gryffindor. Tindakan ini dilakukan untuk memusnahkan jiwa Voldemort yang berada di dalam locket tersebut.
Slytherin adalah satu-satunya pendiri sekolah sihir Hogwarts yang diceritakan bentuk fisiknya. Tugunya di dalam kamar Rahasia menunjukkan seorang lelaki "sangat tua dan rupanya seperti monyet, dengan janggut panjang tipis, hampir mencapai ujung jubah ."[HP2] Marvolo Gaunt dijelaskan memiliki penampilan yang serupa.

Karakter Teman-teman Harry Potter lainnya

1. Seamus Finnigan

    Seamus Finnigan adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J.K. Rowling. Seamus satu angkatan dengan Harry dan berbagi kamar dengan Harry, Ron, Neville Longbottom dan Dean Thomas. Dean adalah sahabat karibnya.
Ibu Seamus adalah penyihir, dan ayahnya Muggle. Ayah Seamus tidak mengetahui bahwa istrinya penyihir sampai mereka menikah.
Dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, kita mengetahui bahwa ketakutan terbesar Seamus adalah Banshee, hantu wanita yang menampakkan diri atau melolong menandakan adanya kematian dalam keluarga.
Di Harry Potter and the Goblet of Fire, Seamus dan keluarganya menonton Final Piala Quidditch dan mendukung kesebelasan Irlandia, karena ia memang berdarah Irlandia. Saat Pesta Dansa Natal, ia pergi bersama Lavender Brown.
Karena pengaruh ibunya dan Daily Prophet, Seamus tidak mempercayai Harry di tahun kelima mereka, yang menyebabkan banyak ketegangan dalam asrama, pelajaran, maupun di ruang rekreasi. Tetapi ia akhirnya berubah pikiran setelah membaca wawancara Harry dengan The Quibbler dan diajak oleh Dean Thomas ke pertemuan Laskar Dumbledore pertamanya (dan terakhir).
Di akhir buku Harry Potter and the Half-Blood Prince ia bertengkar dengan ibunya, yang ingin membawanya pulang setelah kematian Dumbledore – akhirnya ibunya setuju ia tinggal sampai pemakaman Dumbledore. Hal ini mengindikasikan bahwa Seamus sebenarnya sangat menghormati Dumbledore – lebih dari yang ia perlihatkan di awal Harry Potter and the Order of the Phoenix.
Seamus diperankan oleh Devon Murray dalam film-film Harry Potter.


2. Dean Thomas

    Dean Thomas adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J.K. Rowling, teman sekamar Harry, sahabat Seamus Finnigan yang terkenal pandai menggambar memalsukan tanda tangan.
Dean berasal dari keluarga Muggle, terbukti dari tim sepak bola favoritnya adalah West Ham United. Rowling mengungkapkan dalam websitenya bahwa Dean dibesarkan oleh ibunya dan ayah tirinya, karena ayah kandungnya telah meninggalkan keluarga tersebut ketika ia masih kecil. Dean dibesarkan bersama sejumlah saudara tiri. Ketika Dean mendapat surat bahwa ia diterima di Hogwarts, ibunya mengira-ira bahwa ayahnya adalah seorang penyihir. Kenyataannya adalah, yang tidak pernah mereka ketahui, bahwa ayah Dean dibunuh oleh Pelahap Maut ketika ia menolak untuk bergabung dengan mereka. Rowling menuliskan cerita dimana Dean seharusnya mengetahui tentang hal ini dalam draf pertama Chamber of Secrets. Namun tidak jadi dimasukkan dalam cerita karena Rowling lebih menitikberatkan kisah tentang Neville, yang notabene lebih penting untuk plot utama.
Dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, kita tahu bahwa ketakutan terbesar Dean adalah potongan tangan yang merangkak-rangkak.
Tidak seperti Seamus, Dean mempercayai Harry bahwa Voldermort telah kembali dan menjadi anggota Laskar Dumbledore di tahun kelima. Di akhir tahun ajaran, dia mulai berkencan dengan Ginny Weasley sampai menjelang akhir tahun keenam. Menurut Hermione hubungan mereka sudah tidak mulus selama beberapa waktu tapi pemicu putusnya hubungan mereka kemungkinan sebagai akibat dari ramuan Felix Felicis yang diminum Harry, yang mulai menyukai Ginny di awal Half-Blood Prince. Di tahun ini Dean juga menjadi Chaser menggantikan Katie Bell yang dirawat di St. Mungo karena insiden kalung.
Beberapa orang berspekulasi bahwa nama Dean bersal dari Hutan Dean, yang – seperti banyak nama dalam seri Harry Potter – terletak di daerah dimana Rowling dilahirkan, Gloucestershire.
Untuk alasan yang tidak diketahui di Harry Potter and the Philosopher's Stone edisi Inggris, Dean Thomas tidak disebutkan dalam proses seleksi. Tetapi di edisi Amerika, kesalahan ini diperbaiki, dan dia dipanggil setelah Harry, dan sebelum Lisa Turpin.
Dalam film, Dean diperankan oleh Alfie Enoch.


3. Parvati Patil

    Parvati Patil adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J.K. Rowling. Ia adalah gadis manis berambut panjang yang satu angkatan dengan Harry. Ia memiliki saudara kembar, Padma Patil yang menempati Asrama Ravenclaw. Di Gryffindor ia berbagi kamar dengan Hermione Granger dan Lavender Brown. Pelajaran favoritnya adalah Ramalan, dan Pemeliharaan Satwa Gaib yang diampu oleh Profesor Grubby-Plank. Sejak mengikuti pelajaran Ramalan di tahun ketiga, ia dan Lavender seringkali menyambangi Profesor Trelawney di kantornya ketika jam-jam bebas, dan kembali dengan kesan berpuas-diri, seolah mereka mengetahui sesuatu yang tidak diketahui anak-anak lain. Dan sejak Trelawney meramalkan kematian Harry, Lavender dan Parvati selalu merendahkan suaranya ketika berbicara dengan Harry (yang membuat Harry kesal karena mereka beranggapan seakan-akan Harry benar-benar akan mati).
Dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, kita mengetahui bahwa ketakutan terbesar Parvati adalah mumi yang berlumuran darah.
Parvati menjadi pasangan Harry di Pesta Dansa Natal dalam Harry Potter and the Goblet of Fire. Dean menggerutu tentang bagaimana Harry dan Ron bisa mengajak 2 orang gadis tercantik di angkatan mereka ke pesta tersebut. Parvati mengenakan jubah pesta berwarna shocking pink, rambut panjangnya yang hitam dikepang dan dililit pita emas, dan gelang emas berkilau-kilau di pergelangan tangannya. Tetapi di pesta tersebut, setelah berdansa dengan Harry untuk pembukaan, dia segera diajak dansa oleh seorang anak daro Beauxbatons karena Harry sama sekali tidak menunjukkan antusiasme untuk berdansa. Dan ketika kunjungan Hogsmeade berikutnya, ia pergi dengan pemuda dari Beauxbatons tersebut.
Di tahun kelima, Parvati dan kembarannya bergabung dengan Laskar Dumbledore.
Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, Parvati (seperti juga Harry) terkadang risih akan kedekatan Lavender dan Ron. Ketika terjadi insiden kalung kutukan yang menimpa Katie Bell, orang tuanya sangat serius mempertimbangkan membawa pulang si kembar. Parvati meyakinkan mereka untuk mengijinkan ia dan Padma tetap di Hogwarts. Mereka berhasil diyakinkan setelah tidak ada lagi insiden seperti yang dialami Katie. Tetapi pagi setelah kematian Dumbledore, Parvati dan Padma telah pergi. Malamnya mereka dijemput orang tua mereka, bahkan mereka tidak tinggal untuk pemakaman Dumbledore.
Nama Parvati dan Padma, dan penampilan mereka di film, mengimplikasikan bahwa mereka adalah keturunan India. Patil adalah nama yang umum digunakan di negara bagian Maharashtra, India. Parvati adalah nama Dewa Hindu, istri Lord Shiva dan putri dari Himalaya.
Parvati diperankan oleh Sitara Shah dalam film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dan oleh Shefali Chowdhury dalam Harry Potter and the Goblet of Fire.


4. Hannah Abbott

    Hannah Abbott adalah tokoh fiksi dalam novel seri Harry Potter karya J.K. Rowling. Ia bermata coklat dan berambut blonde. Ia merupakan murid pertama dari seluruh murid yang diseleksi melalui Topi Seleksi. Hannah juga merupakan satu-satunya murid Hufflepuff yang disebutkan di semua novel Harry Potter.
Hannah berada di tahun yang sama dengan Harry, tetapi ditempatkan di Asrama Hufflepuff. Di tahun kelima ia terpilih sebagai prefek dan menjadi anggota Laskar Dumbledore.
Ibu Hannah dibunuh oleh Pelahap Maut dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince. Hannah meninggalkan Hogwarts karenanya. Tapi ia kembali tampil pada Harry Potter dan Relikui Kematian dan mengambil bagian dalam pertempuran di Hogwarts melawan Lord Voldemort dan para Pelahap Maut. Harry menyelamatkan Hannah dan Seamus Finnigan dari kutukan Voldemort dengan Mantra Pelindung, yang membuat mereka dapat bergabung dalam pertarungan di Aula Besar.
Di film, Hannah Abbot diperankan oleh Charlotte Skeoch sejak film Harry Potter and the Chamber of Secrets. Ia terlihat dalam Kelas Transfigurasi Profesor McGonagall dan Klub Duel. Ia kembali hadir dalam Harry Potter and the Goblet of Fire ketika ia duduk di belakang Hermione di kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Terjadi kesalahan nama dalam Harry Potter and the Chamber of Secrets karena namanya menjadi Hannah Hufflepuff. Tetapi kesalahan ini sudah dikoreksi pada film Harry Potter and the Goblet of Fire. Hannah Abbott Akhirnya menikah dengan Neville Longbottom, dan belum memiliki anak.


5. Cedric Diggory

    Cedric Diggory (197724 Juni 1995), adalah karakter fiksi dalam novel seri Harry Potter. Cedric adalah kapten Quidditch (seeker) dan prefek dari asrama Hufflepuff. Ayahnya, Amos Diggory bekerja di Kementerian Sihir. Cedric digambarkan sebagai anak yang gagah tapi pendiam dan luar biasa tampan. Dia memiliki sifat rendah hati dan jujur. Tongkat sihirnya sepanjang 12,5 inci, terbuat dari kayu ash dan berisi sehelai rambut tunggal dari seekor unicorn jantan.
Dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire, Cedric diperankan oleh Robert Pattinson.
Ketika Harry kelas 3, Cedric adalah kapten tim Quidditch Hufflepuff yang mengalahkan tim Gryffindor gara-gara Harry jatuh dari sapu akibat serangan dementor. Ayah Cedric, Amos, sangat bangga atas fakta ini, bahwa Cedric mengalahkan Harry Potter yang terkenal, tapi Cedric jengah akan sikap ayahnya ini. Dan si kembar Weasley menunjukkan sikap tidak senang pada Cedric akibat kekalahan ini.
Dalam Harry Potter and the Goblet of Fire, Cedric terpilih sebagai juara Hogwarts dalam Turnamen Triwizard. Ketika Harry secara misterius terpilih sebagai juara keempat, Draco Malfoy membuat lencana mendukung Cedric Diggory untuk anak-anak Slytherin (Dukung Cedric, Juara Sejati Hogwarts, Potter Bau).
Pada tugas pertama, Harry memberitahu Cedric bahwa mereka akan menghadapi naga, karena hanya Cedric-lah, diantara keempat juara, yang tidak mengetahui apa tugas pertama bagi mereka. Dalam tugas tersebut, Cedric mentransfigurasi sebuah batu menjadi anjing untuk mengecoh naganya, tapi di tengah-tengah si naga kehilangan minat dan berbalik mengejarnya. Cedric berhasil mengambil telur emas, namun menderita luka bakar di pipinya.
Di Pesta Dansa Natal, Cedric mengajak Cho Chang, gadis cantik dari Ravenclaw yang juga disukai Harry.
Di tugas kedua, Cedric memberi petunjuk pada Harry bagaimana memecahkan petunjuk dalam telur emas sebagai balas jasa. Meski pada mulanya Harry kesal karena Cedric hanya menyuruhnya mandi di kamar mandi Prefek. Harry menganggap petunjuk dari Cedric tidak jelas, padahal di tugas pertama dia jelas-jelas mengatakan bahwa para juara akan menghadapi naga. Namun Harry berhasil memecahkan petunjuk tersebut berkat tambahan bantuan dari Myrtle Merana. Cedric berhasil menyelamatkan Cho dari dasar danau dengan mantra Gelembung-Kepala. Dia berhasil mencapai permukaan satu menit lebihnya dari waktu yang ditentukan, mendapat nilai 47 dan berada di tempat kedua.
Di tugas ketiga, Harry menyelamatkan nyawa Cedric dua kali dalam maze, dan ketika mereka sama-sama telah mendekati piala, Cedric merasa Harry lebih berhak untuk mendapatkan piala itu, meski itu berarti menguburkan harapan Hufflepuff yang jarang sekali memperoleh kejayaan. Namun Harry menolak, sehingga akhirnya mereka sepakat untuk menjadi juara bersama dan menyentuh piala tersebut bersamaan.
Piala tersebut ternyata adalah portkey yang membawa mereka ke Voldermort dan abdi setianya, Wormtail. Wormtail membunuh Cedric dengan kutukan Avada Kedavra. Ketika tongkat Harry dan Voldermort berhubungan dan menghasilkan efek Priori Incantatem, hantu Cedric yang muncul dari tongkat Voldermort meminta Harry membawa tubuhnya ke orangtuanya. Harry berhasil meloloskan diri dan membawa tubuh Cedric kembali ke Hogwarts.
Kementerian Sihir menutup-nutupi penyebab kematian Cedric dan mengatakan kematian itu karena kecelakaan. Di akhir tahun ajaran Dumbledore mengatakan kepada seluruh sekolah bahwa Cedric mati dibunuh Voldermort. Sebagai anak yang menunjukkan kualitas Hufflepuff, baik dan setia, pekerja keras, dan menghargai permainan yang jujur, segala usaha untuk berpura-pura bahwa Cedric meninggal karena kecelakaan adalah penghinaan bagi kenangan akan Cedric.
Kematian Cedric menyebabkan Harry merasa bersalah, karena ialah yang mengusulkan agar Cedric menjadi juara bersamanya. Harry menolak untuk membicarakan tentang kematian Cedric dan menawarkan uang hadiah Turnamen Triwizard kepada orangtua Cedric, dan mengatakan bahwa uang itu seharusnya milik Cedric. Namun orangtua Cedric menolak dan mengucapkan terima kasih karena Harry telah membawa tubuh putra mereka. Selama musim panas setelah tahun keempatnya, Harry dihantui oleh kematian Cedric dan memimpikannya setiap malam, tapi di tahun berikutnya sedikit demi sedikit dia berhasil mengatasi rasa bersalah dan kesedihannya.
Tongkat sihir Cedric berintikan ekor unicorn. Dalam Harry Potter and the Sorcerer’s Stone, Ronan, centaurus dari Hutan Terlarang mengatakan "Selalu saja yang tak bersalah menjadi korban lebih dulu". Yang dimaksud Ronan adalah para unicorn, namun dia bisa juga meramalkan pembunuhan Cedric.
Nama belakang Cedric kemungkinan berdasarkan tokoh Digory Kirke dari seri Narnia karangan C.S Lewis, yang dibilang merupakan salah satu pengarang favorit J.K. Rowling.


6. Cho Chang

    Cho Chang adalah murid Asrama Ravenclaw yang umurnya satu tahun di atas Harry, dan ia bermain sebagai Seeker untuk tim Quidditch Ravenclaw. Ia dikenal sebagai orang pertama yang disukai, dicium, dipacari, dan diputuskan oleh Harry. Ia digambarkan "sangat cantik" dengan rambut hitam panjang, dan biasa ditemani dengan sekelompok murid-murid Ravenclaw lainnya.
Di Harry Potter and the Goblet of Fire, Harry berusaha untuk mengajak Cho menghadiri Yule Ball bersamanya, tetapi Cho meminta maaf padanya karena ia telah diajak oleh Cedric Diggory. Cho juga sangat baik kepada Harry. Di tahun keempat, ia mejalani hubungan dengan Cedric sampai Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew saat menjalani tugas ketiga di Turnamen Triwizard.
Cho juga merupakan salah satu dari murid-murid yang percaya pernyataan Harry tentang kembalinya Lord Voldemort di Order of the Phoenix. Pada saat diminta untuk bergabung dengan Laskar Dumbledore, Cho mengaku bahwa orangtuanya mengharapkan ia tidak mengambil bagian dalam gerakan menentang Kementrian Sihir, tetapi ia tetap bergabung karena ia ingin melawan Voldemort. Cho berciuman dengan Harry dibawah tanaman mistletoe setelah sesi terakhir L.D sebelum liburan natal.
Pada saat Hari Valentine, Harry berkencan dengan Cho di Madam Puddifoot's, tapi kencan itu gagal karena Cho cemburu dengan hubungan Harry dan Hermione dan karena kurangnya pengetahuan Harry tentang perempuan. Hubungan mereka agak renggang setelah kencan itu dan resmi berakhir karena Cho lebih membela temannya Marrieta yang telah memberitahukan tentang L.D pada Dolores Umbridge. tetapi cerita pada film harry potter the Order of Phoenix, yang memberitahukan L.D pada Dolores Jane Umbridge adalah Cho Chang sendiri karena tokoh Marietta dalam film tersebut tidak di munculkan.
Meskipun begitu, pada seri terakhir Harry Potter, Cho memperlihatkan kesetiaannya pada L.D. Ia bergabung dengan para anggota L.D di Kamar Kebutuhan dan ikut dalam pertempuran di Hogwarts melawan Voldemort. Pada saat bertemu dengan Harry, ia terlihat ramah dan bahkan mau memberikan informasi tentang mahkota Ravenclaw (salah satu dari Horcrux Voldemort) dan menawarkan pada Harry untuk menemaninya masuk ke dalam ruang rekreasi Ravenclaw untuk mencari petunjuk, tetapi Ginny segera mengusulkan agar Luna Lovegood menemani Harry.
Dalam film, Cho diperankan oleh Katie Leung. Sebenarnya, Cho sudah muncul dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, tetapi dalam film, ia baru dimunculkan pada Harry Potter and the Goblet of Fire.

7. Terry Boot

    Terry Boot adalah murid Hogwarts dari asrama Ravenclaw yang satu angkatan dengan Harry Potter. Terry Boot juga menjadi anggota Laskar Dumbledore di film Harry Potter and the Order of the Phoenix. Ia memberitahu Harry bahwa sebuah lukisan di kantor Dumbledore memberitahunya bahwa Harry pernah membunuh Basilisk dengan pedang Gryffindor, dan kemudian ia meminta konfirmasi Harry. Setelah pertemuan pertama L.D di Kamar Kebutuhan, Terry terkagum-kagum dengan alat komunikasi Galeon yang diciptakan oleh Hermione Granger, yang menunjukkan kemampuannya dalam ujian N.E.W.T. Terry bertanya pada Hermione, "Bagaimana bisa kamu tidak berada di Ravenclaw? Dengan otak sepertimu?". Di Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran, Terry muncul dalam kelas ramuan Horace Slughorn dan dihukum oleh kakak-beradik Carrow di tahun ketujuhnya setelah mengumumkan bahwa Harry, Ron, dan Hermione telah membobol Gringotts dan keluar dengan naga. Terry adalah "T.Boot" yang meminjam buku Quidditch dari Masa ke Masa dari Perpustakaan Hogwarts. Sebenarnya, ia akan dinamai "Trevor" tetapi J.K Rowling kemudian menggunakan nama tersebut untuk menamai kodok milik Neville Longbottom.

8. Pansy Parkinson

    Pansy Parkinson adalah salah satu tokoh fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling.
Ia adalah anggota asrama Slytherin, satu angkatan dengan Harry di Hogwarts. Pansy digambarkan sebagai seorang dengan muka keras, seperti anak anjing, dan sering terlihat bersama-sama dengan Draco Malfoy, dan dianggap sebagai kekasih Malfoy. Pansy menjadi teman kencan Draco pada pesta Natal, mengenakan jubah pesta berumbai berwarna merah muda pucat.


9. Vincent Crabbe

    Vincent Crabbe (lahir 1980) adalah salah satu karakter fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling. Crabbe adalah murid sekolah Hogwarts dan merupakan anggota dari asrama Slytherin. Bersama-sama dengan Gregory Goyle, ia hampir selalu terlihat bersama-sama pemimpin kelompoknya, Draco Malfoy.
Crabbe digambarkan sebagai seorang yang bertubuh besar, dengan tangan seperti gorila, dan berpotongan rambut seperti mangkok puding. Ia adalah seorang yang sangat kejam tapi juga sangat bodoh, sehingga ia lebih mirip seperti "pengikut" Malfoy ketimbang sahabatnya. Dalam Harry Potter dan Orde Phoenix, ia diangkat sebagai salah satu anggota Regu Inkuisitorial bentukan Profesor Umbridge.
Crabbe merupakan anak dari Crabbe Sr. yang adalah Pelahap Maut. Crabbe dan Goyle tampil pertama dan terakhir kalinya sebagai anggota baru tim Quidditch Slytherin dan bermain sebagai Beater melawan tim Quidditch Gryffindor di tahun kelimanya di Hogwarts. Setelah Harry menangkap Snitch, ia melampiaskan kemarahannya dengan melemparkan Bludger ke punggung Harry yang menyebabkan Harry terjatuh dari sapunya. Anehnya, ia hanya menerima hukuman ringan yaitu menulis kalimat.
Di tahun keenamnya, Crabbe bersama dengan Goyle membantu Malfoy melaksanakan misinya di Kamar Kebutuhan. Untuk pertama kalinya, Crabbe bertengkar dengan Malfoy. Saat Malfoy meninggalkan Hogwarts di akhir semester, mereka sangat kesepian.
Di Harry Potter dan Relikui Kematian, Crabbe berada di sisi Pelahap Maut. Neville menceritakan bahwa ia dan Goyle sangat senang sekali karena mereka merupakan yang terbaik dalam mempraktekan Kutukan Cruciatus di kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Neville mengatakan, bahwa saat itu merupakan "pertama kalinya mereka menjadi yang terbaik dalam segala hal" . Pada pertempuran di Hogwarts, Crabbe tewas di Kamar Kebutuhan.
Di film, karakter Crabbe dimainkan oleh Jamie Waylett.


10. Gregory Goyle

    Gregory Goyle atau yang biasa dipanggil Goyle saja adalah murid asrama Slytherin di tahun yang sama dengan Harry Potter. Ayahnya, Goyle Sr. adalah seorang Pelahap Maut.
Goyle biasanya selalu terlihat dengan temannya, Vincent Crabbe. Keduanya adalah 'pengawal' Draco Malfoy yang selalu mengikuti perintah-perintahnya. Kecerdasan, bakat sihir, pikiran Goyle sangat kurang dan ia biasanya mengandalkan ukuran dan kekuatannya untuk mengintimidasi murid-murid lainnya. Ia nyaris gagal melewati ujian-ujiannya pada tahun pertama, dan tidak mampu memberikan jawaban kepada Dolores Umbridge ketika ditanyai mengenai pelajaran Pemeliharaan terhadap Satwa Gaib. Di tahun kelimanya, ia mengikuti Regu Inkuisitoral yang didirikan oleh Umbridge. Jika tidak, mungkin ia dan Crabbe tidak akan bisa lulus O.W.L Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.
Di akhir buku Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran, ia dan Crabbe sangat kesepian setelah ditinggal Malfoy yang keluar dari Hogwarts setelah meninggalnya Dumbledore. Namun, ketiganya kembali bertemu di Harry Potter dan Relikui Kematian. Mereka berusaha untuk menghentikan Harry, Ron, dan Hermione untuk mengambil mahkota Ravenclaw (salah satu Horcrux Voldemort) dari Kamar Kebutuhan. Goyle tidak sadarkan diri saat melawan Harry di Kamar Kebutuhan, namun ia selamat bersama Malfoy, Harry, Ron, dan Hermione. Crabbe meninggal di Kamar Kebutuhan, ia dan Malfoy sangat berduka atas kejadian ini. Itu adalah kali terakhir Goyle disebutkan dalam buku. Nasibnya selanjutnya tidak diketahui.
Goyle diperankan oleh Joshua Herdman di semua film Harry Potter.

 
Blogger Templates by Wishafriend.com